PENGARUH
NEGATIF ACARA TELEVISI YANG KURANG MENDIDIK BAGI PARA PELAJAR
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas
XI Semester Dua
Oleh
1.
Anindita Eka F
2.
Dewi Nur F
3.
Mila Ahsanti
4.
Sevi Kurniati
5.
Titis Mangiffatun Nur Fachriyah
Kelas
XI D
MADRASAH WATHONIYAH ISLAMIYAH KEBARONGAN
TAHUN PELAJARAN 2013 - 2014
TAHUN PELAJARAN 2013 - 2014
Topik : Televesi dan pengaruh negatifnya
Pembahasan Topik : Pengaruh negatif
acara televisi
Judul : Pengaruh negatif acara televisi yang kurang mendidik bagi
para pelajar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Televisi
merupakan salah satu media massa yang paling populer dan paling mudah diakses
karena saat ini hampir di setiap rumah pasti memiliki televisi minimal satu
unit. Para pelajar dari TK sampai SMA pun sudah mengenal televisi sebagai media
yang biasa mereka akses dan mereka tonton di rumah. Melalui televisi, para
pelajar dapat menyaksikan acara-acara favorit mereka yang ditayangkan di
stasiun televisi.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Menjelaskan pengaruh
negatif acara televisi bagi pelajar SMA
1.3.2 Menjelaskan pengaruh
negatif acara televisi bagi pelajar TK dan SD
1.3.3 Menjelaskan upaya
yang harus dilakukan oleh orangtua untuk mencegah
dampak negatif
acara televisi bagi perkembangan pelajar
1.4 Landasan Teori
1.4.1 Pengertian Televisi
Televisi adalah
sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran
gambar bergerak beserta suara , baik itu yang monokrom (hitam putih) maupun
berwarna.
Kata ‘’televisi’’ merupakan
gabungan dari kata “tele” dari bahasa Yunani yang artinya “jauh” dan “visio”
dari bahasa Latin yang berarti “penglihatan”, sehingga televisi dapat diartikan
sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual penglihatan.
1.4.2 Macam Stasiun Televisi
ANTV
GLOBAL
TV
INDOSIAR
METRO
TV
MNC
TV
RCTI
SCTV
TRANS
TV
TRANS7
tvONE
TVRI
Macam stasiun televisi di atas merupakan stasiun televisi berbasis mainstream
atau dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia secara gratis tanpa melalui
jaringan kabel maupun stasiun televisi berlangganan. Stasiun televisi tersebut
menayangkan berbagai macam program berupa berita, edukatif, infotainment,
komedi, drama, dokumenter, talk show, demo, musik, kuis, dan features.
1.4.3 Jenis
Program Acara Televisi
Ø Berita
Berita menayangkan berbagai macam peristiwa terkini dan peristiwa
penting yang terjadi baik di dalam negeri maupun di luar negeri mengenai
politik, sosial, ekonomi, dll, misalnya Seputar Indonesia, Liputan6, Redaksi,
dll.
Ø Edukatif
Acara yang bersifat edukatif
merupakan acara yang memberi pengetahuan kepada para pemirsa, bersifat mendidik
dan menambah wawasan tentang berbagai hal. Contoh program televisi yang
bersifat edukatif adalah Laptop Si Unyil, Si Bolang, dan Dunia Binatang.
Ø Infotainment
Infotainment
berisi tentang berita atau gosip yang up to date (terkini) mengenai
kehidupan para selebritis, misalnya KISS, Insert, Hot Shot, dll.
Ø Drama/ sinetron
Inti dari program
televisi berbentuk drama adalah adanya konflik antara orang – orang (pelaku) di
dalamnya. Biasanya dimulai dengan mengenalkan karakter dari para pelaku
kemudian diikuti dengan konflik yang dibangun secara dramatik yang melibatkan
para pelaku tersebut. Konflik ini biasanya diselesaikan pada akhir cerita
berupa happy ending maupun sad ending. Contoh dari program drama/
sinetron yang terkenal adalah Tukang Bubur Naik Haji.
Ø Dokumenter
Dokumenter adalah program yang bercerita tentang suatu peristiwa
yang telah berlangsung sebelumnya. Contoh film dokumenter yang kita kenal
adalah Penghianatan G-30S PKI dan Pearl Harbor.
Ø Talk Show
Program talk show adalah program yang menampilkan pembicara,
biasanya lebih dari satu orang untuk membahas suatu tema atau topik tertentu.
Program dengan format talk show biasanya dipandu oleh seorang moderator,
contohnya Kick Andy dan Hitam Putih.
Ø Demo
Contoh program berbentuk demo adalah
program masak memasak atau membuat kue dan tips otomotif. Program demo biasanya
membahas resep atau cara yang dipraktekkan secara prosedural – tahap demi
tahap. Melalui program berbentuk demo, pemirsa dapat mempelajari dan menerapkan
suatu keterampilan (skill), contohnya High Light Otomotif.
Ø Musikal
Program musikal merupakan program
yang menampilkan acara musik dan tarian sebagai hiburan. Sebuah program musik
akan menghadirkan para penyanyi yang tengah naik daun sebagai bintang tamu,
contohnya program musik DahSyat.
Ø Kuis
Program berbentuk kuis biasanya berisi tantangan yang melibatkan
pesertanya atau bahkan pemirsa untuk menjawab tantangan tersebut. Peserta yang
berhasil menjawab tantangan akan memperoleh reward (hadiah) sebagai imbalan,
contohnya New Famili 100.
Ø Features
Features merupakan
program yang berisi segmen – segmen yang dikemas dalam bentuk penyajian yang
bervariasi. Sebuah program berbentuk features biasanya membahas suatu
topik yang menarik dengan menggunakan beberapa bentuk penyajian atau pendekatan
program, contohnya YKS.
1.4.4 Pengertian Pelajar
Pengertian pelajar menurut Prof. dr. Shafique Ali Khan adalah orang yang mempelajari ilmu pengetahuan
berapapun usianya, dari manapun, siapapun, dalam bentuk apapun, dengan biaya
apapun untuk menungkatkan intelekual dan moralnya dalam rangka mengembangkan
dan membersihkan jiwanya dan mengikuti jalan kebaikan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang sedang berguru.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh negatif
acara televisi bagi pelajar SMA, yaitu sebagai berikut:
1.
Menjadikan
para pelajar mengabaikan kewajibannya sebagai pelajar yaitu belajar,
melumpuhkan kemampuan pelajar untuk berfikir kritis, dan mengalihkan perhatian
pelajar dari membaca buku karena kebanyakan pelajar terlalu asyik menonton
acara sinetron favorit mereka.
2.
Banyaknya
alur cerita sinetron remaja yang mengambil seting anak-anak sekolah lengkap
dengan seragam sekolah, lokasi sekolah, aneka pergaulan di kelas dan luar kelas
yang jika dicermati, beberapa adegan sinetron yang berseting sekolahan ini
tidak sesuai dengan norma agama dan adat ketimuran yang berlaku. Tayangan
sinetron remaja yang vulgar dan menampilkan unsur pornografi dalam jangka
panjang akan mengotori jiwa dan pikiran para pelajar SMA .
3.
Berbagai
adegan kekerasan yang ditayangkan di televisi ditampilkan dengan begitu
realistis, membuat banyak pelajar menirukan adegan kekerasan/perkelahian di
televisi. Hal ini juga menimbulkan semakin maraknya tawuran antar pelajar SMA.
Selain itu juga kata-kata kotor yang diucapkan dalam acara komedi akan menambah
kosakata kata-kata kotor para pelajar dan sering ditiru-tirukan oleh pelajar
dan dianggap sebagai trend.
4.
Matang
secara seksual lebih cepat, karena adegan seks yang sering ditampilkan dalam
tayangan televisi ditambah rasa ingin tahu para pelajar SMA yang masih dalam
masa puber untuk mencoba adegan di televisi yang menjerumuskan.
2.2 Selain itu, televisi
memiliki dampak negatif bagi pelajar TK dan SD,
yaitu sebagai
berikut:
1.
Menghambat
pelajar TK dan SD untuk mengekspresikan pikiran melalui tulisan. Jika anak TK
maupun SD terlalu sering menonton televisi akan menjadikan mereka malas dan
betah berlama – lama di depan televisi, sehingga pikiran mereka hanya tertuju
pada acara yang ditayangkan di televisi dan akan menghambat anak TK dan SD
untuk mengekspresikan pikiran mereka melalui tulisan.
2.
Meningkatkan
agresifitas, jika pelajar TK dan SD yang masih tergolong anak-anak belum mampu
membedakan dunia nyata dengan yang dilihatnya di televisi dan belum dapat
mengenal dan mengetahui apakah itu akting, efek, ataupun tipuan kamera.
3.
Berperilaku
konsumtif, karena rayuan iklan-iklan yang sangat menarik bagi pelajar TK dan
SD, sehingga mereka akan berusaha untuk memiliki produk iklan tersebut.
4.
Mengurangi
kreatifitas dan bersosialisasi, terutama bagi pelajar TK. Hal ini menyebabkan
para pelajar menjadi kurang bisa bersosialisasi dan cenderung individualis
karena terlalu sibuk menonton acara televisi.
5.
Menirukan
apa yang dilihatnya di acara televisi yang sebagian besar kurang mendidik dan
menjadikan mereka “dewasa sebelum waktunya”. Karena saat ini banyak terdapat
acara-acara kuis yang kurang mendidik bagi pelajar TK dan SD yang ditayangan
pada hari libur sekolah dan pada jam-jam pagi.
2.3 Beberapa upaya yang
harus dilakukan oleh orangtua untuk mencegah
dampak negatif
acara televisi bagi perkembangan pelajar adalah sebagai berikut:
Mengatur
dan memilih waktu dan tayangan-tayangan yang terbaik untuk anaknya. Misalnya
bagi orang tua yang anaknya masih bersekolah di TK dan SD sejatinya yang
dipilih adalah acara yang memang itu dunia anak-anak, seperti kartun, Unyil dan
hal-hal yang bersifat menghibur, permainan sekaligus edukatif, dan mengarah
pada penambahan perbendaharaan kata-kata yang pantas untuk anak-anak.
Jangan
sampai orang tua memberikan waktu luang terlampau banyak pada anak-anak untuk
menonton program televisi yang diperuntukkan bagi orang dewasa, seperti
adegan-adegan kekerasan, sinetron yang vulgar dan sinetron yang berbau mistis.
Semua itu akan mempengaruhi mentalitas anak untuk berbuat layaknya apa-apa yang
telah ditonton dan terekam dalam benaknya.
Menjadikan
televisi sebagai media pendidikan anak, yaitu dengan memberikan pemahaman
kepada anak mana yang bisa mereka tonton dan mana yang tidak boleh, karena
meskipun televisi bisa berdampak kurang baik bagi anak, namun melarang anak
sama sekali untuk menonton televisi juga kurang baik.
Mendampingi
anak-anaknya saat menonton televisi sambil memberikan berbagai pemahaman kepada
anak-anak tentang suatu tayangan yang sedang disaksikan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.1.1 Televisi selain
memiliki dampak positif ternyata juga memiliki dampak negatif.
3.1.2 Dewasa ini, banyak
stasiun televisi yang menayangkan acara-acara yang kurang
mendidik sehingga banyak pelajar TK, SD, maupun SMA yang dewasa
sebelum waktunya.
3.1.3 Jika orangtua terlalu
membebaskan anaknya menonton acara televisi yang kurang mendidik bagi pelajar akan
dapat berdampak bagi
perkembangan para
pelajar ke arah negatif.
3.2 Saran
3.2.1 Untuk menghindari
dampak negatif acara televisi, orangtua harus membatasi dan mendampingi anaknya
yang masih pelajar dalam menonton televisi.
3.2.2 Orangtua harus memilah
dan memilih serta memberi pengetahuan kepada anaknya yang masih pelajar mana acara
yang pantas ditonton dan mana acara yang kurang pantas ditonton.
3.2.3 Pihak stasiun televisi seharusnya tidak
menayangkan acara – acara yang kurang
mendidik bagi pelajar pada jam – jam istirahat para pelajar dan
seharusnya pula pihak stasiun televisi menayangkan acara televisi yang bersifat
edukatif bagi para pelajar.
*contoh makalah diatas adalah makalah ASLI buatan saya dan teman-teman saya
*bagi yang ingin copas silahkan sertakan full credits
Tidak ada komentar:
Posting Komentar